Sunset di Pulau Nain Sulawesi Utara yang Memanjakan Mata

Sabtu, 07 September 2019 - 16:11 WIB
Sunset di Pulau Nain...
Sunset di Pulau Nain Sulawesi Utara yang Memanjakan Mata
A A A
MANADO - Mengeksplor keindahan alam yang menjadi surga wisata di pulau-pulau di Indonesia seolah tak ada habisnya. Begitu pula keindahan alam di pulau Nain di Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Jika selama ini traveler hanya mengenal keindahan pasir timbul di Pulau Nain, ternyata menikmati sunset di daerah itu membuat mata terpesona. Keindahan yang ditawarkan benar-benar tak terbayangkan. Cahaya merah keemasan memberikan sensasi luar biasa saat sunset.

“Tidak sulit untuk menikmati saat-saat matahari terbenam. Bisa di pinggiran pantai atau lewat bukit Nain,” kata Jonboliver Sambeda, warga Desa Nain.

Banyak wisatawan yang belum mendapatkan informasi tentang indahnya panorama dari bukit di Nain. Namun perlahan, tempat ini mulai diperkenalkan secara luas. “Sambil menunggu saat-saat tenggelamnya matahari kita bisa menikmati hamparan rumput ilalang yang menguning. Ilalang ini akan berubah warna menjadi hijau jika musim penghujan,” tutur Jonboliver yang merupakan Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Satap Nain.

Tak hanya itu, saat sampai di puncak, para turis bisa menimati buah jembolan yang memiliki warna hitam kelam, tapi rasanya tak bisa gambarkan. Yang jelas, bikin ketagihan.

Sementara, Untuk sampai ke Pulau Nain, jalanan tak begitu sulit karena cukup landau, meski sedikit berbatu. Tapi, itu bukan masalah, apalagi sepanjang jalan Anda akan menemui hamparan batu hitam yang menarik. Setelah sampai, dari puncak itu bisa melihat Desa Nain 1, Desa Bajo, dan yang lainnya. “Sekitar 10 menit dari desa sudah sampai. Rasa lelah itu pasti terbayarkan,” ujarnya.

Sekadar informasi, Desa Nain merupakan suatu pulau. Jadi hanya ada satu desa di pulau ini, yaitu Desa Nain. Penduduknya tersebar di sepanjang daerah Pulau Nain. Terdapat 3 perkampungan utama, yaitu Kampung Nain (Bajo-Siau), Kampung Tampi, dan Kampumg Tarente.

Pulau Nain masuk dalam wilayah Bagian Utara (Northen Sections) dari kawasan Taman Nasional Bunaken bersama dengan 4 pulau lainnya (Bunaken, Manado Tua, Mantehage, Siladen dan pesisir Molas-Wori).

Pulau Nain merupakan pulau terjauh dalam kawasan TN Bunaken. Bisa ditempuh dengan perahu motor selama 1,5 jam dengan speedboad, atau selama 2,5 jam dengan perahu motor kecil 2 mesin 40 PK.

Desa Nain (Pulau Nain) merupakan bagian dari Taman Nasional Bunaken. Luas Pulau Nain, dengan luas areal 166 Ha atau sekitar 4,98 Km2. Pulau Nain memiliki kemiringan sekitar 20º - 40º dengan ketinggian 139 meter di atas permukaan laut, jika dilihat dari timur atau barat berbentuk “sadel”.

Secara umum, musim pada Pulau Nain terbagi dalam dua, yaitu musim panas (kemarau) dan musim hujan. Musim panas terjadi pada bulan Maret – Agustus, dan musim hujan pada bulan September – Februari. Sedangkan angin barat sering bertiup pada bulan Oktober – Januari.

“Jika dari Manado bisa menggunakan jasa angkutan laut dari pelabuhan Manado yang memang menuju Nain. Hanya sekira Rp25.000 berangkat sore jam 2 atau 3 sore. Pas lah jika sudah sampai di Pulau Nain bisa menikmati sunset,” jelasnya.

Wisatawan bisa menikmati pesona sunset jika sudah tiba di sana. View arah selatan bisa melihat gunung Klabat, Pulau Mantehage, bahkan Pulau Manado Tua. “Sunsetnya kan arah barat. Pokoknya pasti puas yang berkunjung ke sini,” beber dia.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0933 seconds (0.1#10.140)